Nama :
Tubagus Rahmat
Nim :
2222 100 378
Prodi :
Diksatrasia / 3A
“Laskar pelangi”
Karya Andrea Hirata
Dua minggu kelas kami diberi dispensasi untuk
membaca novel laskar pelangi, sebuah novel yang
tebalnya 534. Saya pada awalnya merasa novel ini sangat tebal dan
membutuhkan waktu satu minggu untuk hanya membacanya saja, di tambah lagi waktu
untuk mencari pinjaman novelnya karena saya tidak bisa membelinya. Saya
berinisiatif untuk meminjam kepada kakak tingkat, tetapi saya telat meminjamnya
karena sudah di pinjamkan kepada teman saya.
Saya bingung
harus mencari kemana novel ini, diperpustakaan universitas dan fakultas tidak
ada, di perpustakaan daerah pun tidak ada, saya sudah jauh ketinggalan untuk
membaca karena dikala orang lain sudah membaca novelnya, bahkan ada yang sudah
tamat, saya belum menemukan novel laskarpelangi ini. Namun saya tidak menyerah,
saya terus mencari pinjaman dan akhirnya pada hari Senin saya mendapatkan novel
ini dan membacanya.
Laskar pelangi
adalah sebuah novel perdana buah tangan penulis yang berbakat yaitu Andrea
Hirata, lahir di Belitong. Penulis pernah menjadi seorang mahasiswa yang di
cetak bukan untuk di dunia sastra melainkan seorang ahli ekonomi. Namun dengan
keahlian di bidang menulis dan kegemarannya di bidang sastra, ia dapat
menghasilkan karya sastra yang sangat dinikmati oleh pembaca.
Karyanya sangat
bagus sehingga dapat memancing orang untuk menikmati karya pertamanya ini, yaitu sebuah novel yang
tergolong “Best Seller” baik di
negerinya sendiri (Indonesia) maupun di luar negeri . Dalam kemasan novel laskar
pelangi banyak sekali ungkapan pujian yang di tulis para penlis dari sastrawan
yang handal di tanah air. Hal ini menunjukan bahwa andrea hirata memiliki
dedikasi tinggi terhadap dunia sastra yang ia tekuni.
Selain novel laskar
pelangi, ia pun telah menulis tiga novel lainnya, “Sang Pemimipi, Edensor,
Maryamah Karpov” yang merupakan tetralogi laskar pelangi.
Andrea menulis
novelnya dengan banyak menggunkan kiasan-kiasan, metaforanya yang menurut
sebagian orang sangat indah. Selain itu, Andrea hirata juga menggunakan bahasa
ilmiah dan bahasa melayu khas belitong, walaupun ia menjelaskan bahasa-bahasa
ilmiah yang digunakannya itu dibagian Glosarium, namun menurut saya dengan
kehasannya yang seperti ini membuat saya pusing karena jujur ada beberapa
paragraf yang kurang saya pahami. Bagi saya bahasa yang digunakan seolah
menjadi berat untuk dimengerti. Lagi pula tidak mungkin ketika saya membaca kemudian
menemukan bahasa ilmiah atau bahasa melayu langsung meliihat maksud dari kata
tersebut ke Glosarium.
Setting yang
digunakan dalam novel ini sangat menarik, Andrea sangat terperinci dalam
menggambarkan tentang belitong, hal ini saya kira karena penulis sendiri asli
orang belitong yang sudah merasakan dan mengetahui banyak tentang tanah
kelahirannya itu. Bahkan saya rasa novel ini merupakan pengalamannya sendiri,
namun itu hanya perkiraan saya saja yang tak tahu kebenarannya.
Belitong yang di
gambarkan dengan hiasan alam yang sangat memukau karena memiliki panorama yang
sangat indah serta potensi yang sangat besar akan tambang timahnya, namun semua
potensi itu tidak membuat rakyat belitong makmur bahkan ironisnya berada pada
garis kemiskinan. Hal ini terjadi karena rakyat belitong tidak memiliki ilmu
yang cukup untuk mengelola sendiri hasil bumi yang berada di daerahnya itu,
sehingga hanya bisa menjadi pegawai biasa atau menjadi kuli pertambangan. Serta
penggambaran Masyarakat belitong yang masih tradisional dan cinta akan budaya.
Penulis
menggambarkan tokoh sangat spesifik, mulai dari keadaan fisik, perwatakannya,
bahkan perasaannya sehingga pembaca bisa merasakan kehadiran tokoh dalam
imajinasinya serta dapat mengikuti peristiwa-peristiwa yang di alami tokoh
dalam novel ini.
Bu Mus adalah
guru yang pandai, memiliki karismatik serta pandang menyerah dan sabar dalam
membibing para siswanya serta ikhlas dalam melakukan tugasnya, ia sangat
menikmati sekali perannya sebagai guru yang akan mencerdaskan murid-muridnya
serta guru harus mengajarkan bukann hanya sekadar ilmu umum saja melainkan
harus di imbangi dengan nilai-nilai agama, norma-norma dan budi pekerti. Hal
seperti ini lah yang harusnya di miliki para guru, jangan sampai menjadi
seorang guru yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak memiliki
kepekaan terhadap murid-muridnya.
Lintang yang
selalu mengenakan pakaian kusut, rambut keriting, dan bau hangus namun memilki
kecerdasan yang amat membanggakan, hal ini lah yang menjadi perbedaan dengan
teman-teman yang lain. Dalam sosok lintang kita bisa belajar bahwa jangan
menilai seseoramg hanya dari satu sisi saja.
Peran Aku (Ikal)
yang hobinya bermain badminton dan menulis, yang ternyata cita-citannya menjadi
penulis buku olahraga tidak tercapai tetapi ia tak mudah menyerah walaupun
hanya sebagai tukang pos, ia berjiwa besar sampai-sampai membiayai kuliah anak
pamannya.
Mahar yang
tampan, memilki bakat seni yang tinggi serta kecintaannya di dunia mistik yang
penuh resiko. Dengan hobinya itu ia dapat mengajarkan bahwa sebagai mahluk
hidup kita harus bisa mengambil keputusan untuk diri kita dan siap bertanggung
jawab dan mengambil resiko yang terjadi, sekalipun resiko yang membuat kita
dalam bahaya karena “berani berbuat harus
berani bertanggung jawab”.
Kucai yang
pandai beretorika namun tak begitu pintar dalam bidang akademik serta mengalami
miopi. Dengan keahliannya ia bisa menjadi andalan temannya serta di percaya
menjadi ketua kelas, yang di emudian hari membawanya ia menjadi seorang
politisi.
Tokoh A kiong
yang memiliki penampilan yang buruk, namun memiliki semangat yang tinggi.
Syahdan seorang pekerja dempul perahu, hal ini dapat memelajari kita bagaimana
menjadi seorang anak yang bekerja keras hanya untuk mengenyam pendidikan
Melalui tokoh Tripani
yang seorang perfeksionis, berbakti kepada orang tua, pendiam. Hal ini dapat
mengajari kita bahwa kita harus menjadi anak yang berbakti kepada orang tua
kita terutama ibu kita yang telah melahirkan kiita.
Tokoh Sahara pun
tidak kalah menarik yaitu seorang wanita cantik, penuh kejujuran. Karena dengan
kejujuran kita bisa hidup tenang. Kejujuran adalah hal yang paling sulit untuk
di lakukan padahal kuncinya hidup adalah kejujuran.
Harun yang
hobinya memakan permen karet dan tidak bisa membaca dan menulis, namun
ketidakpandaiannya itu masih bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ia
sanggup menjadi relawan yang di tugaskan untuk membeli kapur untuk belajar.
Borek (Samson) seorang yangbiasa-biasa saja namun
memiliki otot yang besar. Sehingga dengan kemapuannya itu ia bisa membantu
orang dalam kesushan untuk membawa barang berat. Hal ini jelas menunjukan bahwa
ia adalah seorang relawan walaupun harus dengan rayuan dandi janjikan sesuatu
terlebihdahulu.
Andrea juga
menunjukan bahwa semua orang kaya tidak semua jahat terhadap orang miskin,
dengan tokoh Flo yang memang orang kaya baik, tidak sombong, dan mudah bergaul
dengan para laskar pelangi yang memang terlahir dari keluarga yang tak
bekecukupan. Bergaul tidah harus berdasarkan kelas sosial.
Tidak mudah
untuk mempertahankan persahabatan karena setiap mereka pasti memilki watak dan egonya
masing-masing, tetapi mereka telah membuktikan bahwa dengan watak dan kemampuan
yang berbeda para laskar pelangi telah bisa mempertahankannya.
Para anggota
laskar pelangi yang memiliki persahabatan yang baik, saling mengisi, memiliki
jiwa kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi. Kesetiaan mereka terhadap
persahabatan tidak di ragukan lagi.
Mereka menunjukan persahabatan yang kokoh baik dalam suka ataupun duka karena
memiliki rasa solideritas yang tinggi.
Karena cerita
dan keberadaan novel ini sangat tepat, maka novel ini dapat memberikan susuatu
yang berbeda, khususnya di dunia pendidikam. Hal ini juga di kemukakan oleh
Garin Nugroho, sineas.,
“di
tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup
memberi imspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku
ini di tulis dengan di semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak
tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam humanism yang menyentuh”. Hal
muka
Memang benar
melihat keadaan yang terjadi di sekitar kita, di zaman era globalisasi, zaman
penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi masih banyak orang yang tidak
bersyukur, tidak bersemangat untuk memiliki mengenyam pendiikan. Banyak orang
yang masih belum sadar akan peran pendidikan yang akan membawa manusia untuk
bisa berfikir dan memiliki ilmu sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.
Di lingkunggan
kehidupan yang saya rasakan pun seperti halnya ungkapkan di atas, mereka khususnya
masyarakat di kampung saya masih ada yang berfikir bahwa sekolah tidak penting,
bahkan ia mengatakan “untuk apa sekolah
toh presiden, gubernur, desa, camat, lurah, sudah ada, lantas untuk apa lagi
sekolah…” terkadang saya beradu argument tentang masalah pendidikan.
Untuk membangun
motivasi seluruh anak-anak di negeri ini agar memiliki keinginan yang kuat
serta harus melakukan usaha dengan maksimal dalam rangaka mencerdaskan di
segala aspek kehidupan, maka saya sarankan agar novel ini di baca seluruh anak
bangsa. Inilah novel yang di harapkan akan merubah kehidupan bangsa dan
menimbulkan semangat yang menggebu-gebu terhadap keinginan berpendidikan agar
menjadi manusia yang berilmu dan menata untuk masa depan yang cerah.
Laskar pelangi
adalah novel yang sangat bermutu maka membuat orang tertarik dengan cerita pada
novel ini, bahkan membuatnya dalam bentuk film. Hal ini sesuai dengan tuntutan
zaman sekarang, karena anak-anak bangsa semakin kendor untuk semangat belajar
dan bahkan hanya berkeinginan untuk bersenang-senang. Maka di harapkan film laskar
pelangi yang tersebar bisa menjadi tontonan yang akan menghasilkan semangat
dalam belajar.
Dalam novel ini
saya menemukan beberapa hal yang bisa membuat saya tergugah karena ceritanya
sangat memberi motivasi kepada saya, oleh karena itu saya bersemangat untuk
membacanya.
Berkeinginan
kuat untuk menjadi manusia yang meniliki masa depan cerah dan meiliki kelebihan
agar mengangkat martabat keluarga, itulah harapan yang seharusnya dimiliki dari
keluarga. Salah satu caranya bisa dengan dunia pendidikan, oleh karena itu
jangan sampai sebagai orang tua tidak peduli akan pendidikan anak.
Jika keinginan yang
kuat sudah melekat pada diri kita, maka akan ada jalan semua halangan pasti
akan terlewati termasuk keadaan ekonomi yang tidak memadai, itulah yang
terjadipada para laskar pelangi, keadaan ekonomi yang terpuruk itu bisa membuat
mereka berfikir. Berfikir pada kesederhanaan biasanya membawa efek lebih baik
dari pada berfikir dalam kemewahan. karena kesederhanaan akan membawa kita pada
paradigma agar dapat merubah kesederhanaan itu menjadi lebih baik, sedangkan
kemewahan akan membuat kita terbuay dalam ketenangan yang padahal tidak
selamanya kita mewah. Setelah proses berfikir itu, maka akan timbul semnagat
yang akan menjadi kekuatan dalam menjalankan aktifiktasnya sebagai pembelajar.
“lintang hanya bisa belajar setelah agak larut
karena gaduh, sulit menemukan tempat kosong, dank arena harus merebut lampu
minyak. Namun sekali ia memegang buku ,terbanglah ia meninggalkam gubuk doyong
berdinding kulit itu. Hal 100
sadar akan hidup
yang tidak bisa lari dari kenyataan dan takdir yang telah membuatnya serba
kekurangan akan menuntut manusia berusaha melakukan perubahan, usaha yang di
lakukan dengan sungguh-sunggguh hingga tercapai tujuan hidup.
Kita bisa belajar bagaimana para laskar
pelangi bisa bersaing dan membuktikan prestasi kita dalam kesederhanaan dialami,
bukan menjadikan kesederhaan itu sebagai bumerang sehingga membuat kita putus
asa dan berkecil hati.
……… “kami adalah sekolah kampung yang pertama
menjuarai perlombaan ini, dan dengan sebuah kemenangan mutlak……” Hal 383
Keinginan
anak-anak zaman sekarang hanya ingin membuktikan bahwa ia tampan, penampilan
keren, dan lain-lain tetapi tida bisa berkeinginan untuk berlomba dalam hal
prestasi. Hal inilah yang banyak terjadi pada masa kini, andai saja semua
manusia di negeri ini memiliki keinginan seperti para laskar pelangi maka
bangsa kita akan memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing di dalam
segala hal.
Namun, kita harus
sadar bahwa manuia di dunia ini tidak ada sesuatu yang sempurna karena yang
maha sempurna hanyalah Allah. Tetapi setiap manusia pasti memilki kelebihannya
masing-masing. Oleh karena itu potensi atau bakat pada diri seseorang
berbeda-beda, hal ini di maksudkan Allah agar manusia menjadi mahluk sosial
yang saling bersimbiosis mutualisme
satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar