Kamis, 10 April 2014

laskar pelangi

Nama   : Tubagus Rahmat
Nim     : 2222 100 378
Prodi   : Diksatrasia / 3A

“Laskar pelangi”
Karya Andrea Hirata
 Dua minggu kelas kami diberi dispensasi untuk membaca novel laskar pelangi, sebuah novel yang  tebalnya 534. Saya pada awalnya merasa novel ini sangat tebal dan membutuhkan waktu satu minggu untuk hanya membacanya saja, di tambah lagi waktu untuk mencari pinjaman novelnya karena saya tidak bisa membelinya. Saya berinisiatif untuk meminjam kepada kakak tingkat, tetapi saya telat meminjamnya karena sudah di pinjamkan kepada teman saya.
Saya bingung harus mencari kemana novel ini, diperpustakaan universitas dan fakultas tidak ada, di perpustakaan daerah pun tidak ada, saya sudah jauh ketinggalan untuk membaca karena dikala orang lain sudah membaca novelnya, bahkan ada yang sudah tamat, saya belum menemukan novel laskarpelangi ini. Namun saya tidak menyerah, saya terus mencari pinjaman dan akhirnya pada hari Senin saya mendapatkan novel ini dan membacanya.
Laskar pelangi adalah sebuah novel perdana buah tangan penulis yang berbakat yaitu Andrea Hirata, lahir di Belitong. Penulis pernah menjadi seorang mahasiswa yang di cetak bukan untuk di dunia sastra melainkan seorang ahli ekonomi. Namun dengan keahlian di bidang menulis dan kegemarannya di bidang sastra, ia dapat menghasilkan karya sastra yang sangat dinikmati oleh pembaca.
Karyanya sangat bagus sehingga dapat memancing orang untuk menikmati karya  pertamanya ini, yaitu sebuah novel yang tergolong “Best Seller” baik di negerinya sendiri (Indonesia) maupun di luar negeri . Dalam kemasan novel laskar pelangi banyak sekali ungkapan pujian yang di tulis para penlis dari sastrawan yang handal di tanah air. Hal ini menunjukan bahwa andrea hirata memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia sastra yang ia tekuni.
Selain novel laskar pelangi, ia pun telah menulis tiga novel lainnya, “Sang Pemimipi, Edensor, Maryamah Karpov” yang merupakan tetralogi laskar pelangi.
Andrea menulis novelnya dengan banyak menggunkan kiasan-kiasan, metaforanya yang menurut sebagian orang sangat indah. Selain itu, Andrea hirata juga menggunakan bahasa ilmiah dan bahasa melayu khas belitong, walaupun ia menjelaskan bahasa-bahasa ilmiah yang digunakannya itu dibagian Glosarium, namun menurut saya dengan kehasannya yang seperti ini membuat saya pusing karena jujur ada beberapa paragraf yang kurang saya pahami. Bagi saya bahasa yang digunakan seolah menjadi berat untuk dimengerti. Lagi pula tidak mungkin ketika saya membaca kemudian menemukan bahasa ilmiah atau bahasa melayu langsung meliihat maksud dari kata tersebut ke Glosarium.
Setting yang digunakan dalam novel ini sangat menarik, Andrea sangat terperinci dalam menggambarkan tentang belitong, hal ini saya kira karena penulis sendiri asli orang belitong yang sudah merasakan dan mengetahui banyak tentang tanah kelahirannya itu. Bahkan saya rasa novel ini merupakan pengalamannya sendiri, namun itu hanya perkiraan saya saja yang tak tahu kebenarannya.
Belitong yang di gambarkan dengan hiasan alam yang sangat memukau karena memiliki panorama yang sangat indah serta potensi yang sangat besar akan tambang timahnya, namun semua potensi itu tidak membuat rakyat belitong makmur bahkan ironisnya berada pada garis kemiskinan. Hal ini terjadi karena rakyat belitong tidak memiliki ilmu yang cukup untuk mengelola sendiri hasil bumi yang berada di daerahnya itu, sehingga hanya bisa menjadi pegawai biasa atau menjadi kuli pertambangan. Serta penggambaran Masyarakat belitong yang masih tradisional dan cinta akan budaya.
Penulis menggambarkan tokoh sangat spesifik, mulai dari keadaan fisik, perwatakannya, bahkan perasaannya sehingga pembaca bisa merasakan kehadiran tokoh dalam imajinasinya serta dapat mengikuti peristiwa-peristiwa yang di alami tokoh dalam novel ini.
Bu Mus adalah guru yang pandai, memiliki karismatik serta pandang menyerah dan sabar dalam membibing para siswanya serta ikhlas dalam melakukan tugasnya, ia sangat menikmati sekali perannya sebagai guru yang akan mencerdaskan murid-muridnya serta guru harus mengajarkan bukann hanya sekadar ilmu umum saja melainkan harus di imbangi dengan nilai-nilai agama, norma-norma dan budi pekerti. Hal seperti ini lah yang harusnya di miliki para guru, jangan sampai menjadi seorang guru yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan tidak memiliki kepekaan terhadap murid-muridnya.
Lintang yang selalu mengenakan pakaian kusut, rambut keriting, dan bau hangus namun memilki kecerdasan yang amat membanggakan, hal ini lah yang menjadi perbedaan dengan teman-teman yang lain. Dalam sosok lintang kita bisa belajar bahwa jangan menilai seseoramg hanya dari satu sisi saja.
Peran Aku (Ikal) yang hobinya bermain badminton dan menulis, yang ternyata cita-citannya menjadi penulis buku olahraga tidak tercapai tetapi ia tak mudah menyerah walaupun hanya sebagai tukang pos, ia berjiwa besar sampai-sampai membiayai kuliah anak pamannya.
Mahar yang tampan, memilki bakat seni yang tinggi serta kecintaannya di dunia mistik yang penuh resiko. Dengan hobinya itu ia dapat mengajarkan bahwa sebagai mahluk hidup kita harus bisa mengambil keputusan untuk diri kita dan siap bertanggung jawab dan mengambil resiko yang terjadi, sekalipun resiko yang membuat kita dalam bahaya karena “berani berbuat harus berani bertanggung jawab”.
Kucai yang pandai beretorika namun tak begitu pintar dalam bidang akademik serta mengalami miopi. Dengan keahliannya ia bisa menjadi andalan temannya serta di percaya menjadi ketua kelas, yang di emudian hari membawanya ia menjadi seorang politisi.
Tokoh A kiong yang memiliki penampilan yang buruk, namun memiliki semangat yang tinggi. Syahdan seorang pekerja dempul perahu, hal ini dapat memelajari kita bagaimana menjadi seorang anak yang bekerja keras hanya untuk mengenyam pendidikan
Melalui tokoh Tripani yang seorang perfeksionis, berbakti kepada orang tua, pendiam. Hal ini dapat mengajari kita bahwa kita harus menjadi anak yang berbakti kepada orang tua kita terutama ibu kita yang telah melahirkan kiita.
Tokoh Sahara pun tidak kalah menarik yaitu seorang wanita cantik, penuh kejujuran. Karena dengan kejujuran kita bisa hidup tenang. Kejujuran adalah hal yang paling sulit untuk di lakukan padahal kuncinya hidup adalah kejujuran.
Harun yang hobinya memakan permen karet dan tidak bisa membaca dan menulis, namun ketidakpandaiannya itu masih bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ia sanggup menjadi relawan yang di tugaskan untuk membeli kapur untuk belajar.
 Borek (Samson) seorang yangbiasa-biasa saja namun memiliki otot yang besar. Sehingga dengan kemapuannya itu ia bisa membantu orang dalam kesushan untuk membawa barang berat. Hal ini jelas menunjukan bahwa ia adalah seorang relawan walaupun harus dengan rayuan dandi janjikan sesuatu terlebihdahulu.
Andrea juga menunjukan bahwa semua orang kaya tidak semua jahat terhadap orang miskin, dengan tokoh Flo yang memang orang kaya baik, tidak sombong, dan mudah bergaul dengan para laskar pelangi yang memang terlahir dari keluarga yang tak bekecukupan. Bergaul tidah harus berdasarkan kelas sosial.
Tidak mudah untuk mempertahankan persahabatan karena setiap mereka pasti memilki watak dan egonya masing-masing, tetapi mereka telah membuktikan bahwa dengan watak dan kemampuan yang berbeda para laskar pelangi telah bisa mempertahankannya.
Para anggota laskar pelangi yang memiliki persahabatan yang baik, saling mengisi, memiliki jiwa kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi. Kesetiaan mereka terhadap persahabatan  tidak di ragukan lagi. Mereka menunjukan persahabatan yang kokoh baik dalam suka ataupun duka karena memiliki rasa solideritas yang tinggi.
Karena cerita dan keberadaan novel ini sangat tepat, maka novel ini dapat memberikan susuatu yang berbeda, khususnya di dunia pendidikam. Hal ini juga di kemukakan oleh Garin Nugroho, sineas.,
 “di tengah berbagai berita dan hiburan televisi tentang sekolah yang tak cukup memberi imspirasi dan spirit, maka buku ini adalah pilihan yang menarik. Buku ini di tulis dengan di semangat realis kehidupan sekolah, sebuah dunia tak tersentuh, sebuah semangat bersama untuk survive dalam humanism yang menyentuh”.    Hal  muka
Memang benar melihat keadaan yang terjadi di sekitar kita, di zaman era globalisasi, zaman penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi masih banyak orang yang tidak bersyukur, tidak bersemangat untuk memiliki mengenyam pendiikan. Banyak orang yang masih belum sadar akan peran pendidikan yang akan membawa manusia untuk bisa berfikir dan memiliki ilmu sebagai bekal hidup di dunia dan akhirat.
Di lingkunggan kehidupan yang saya rasakan pun seperti halnya ungkapkan di atas, mereka khususnya masyarakat di kampung saya masih ada yang berfikir bahwa sekolah tidak penting, bahkan ia mengatakan “untuk apa sekolah toh presiden, gubernur, desa, camat, lurah, sudah ada, lantas untuk apa lagi sekolah…” terkadang saya beradu argument tentang masalah pendidikan.
Untuk membangun motivasi seluruh anak-anak di negeri ini agar memiliki keinginan yang kuat serta harus melakukan usaha dengan maksimal dalam rangaka mencerdaskan di segala aspek kehidupan, maka saya sarankan agar novel ini di baca seluruh anak bangsa. Inilah novel yang di harapkan akan merubah kehidupan bangsa dan menimbulkan semangat yang menggebu-gebu terhadap keinginan berpendidikan agar menjadi manusia yang berilmu dan menata untuk masa depan yang cerah.
Laskar pelangi adalah novel yang sangat bermutu maka membuat orang tertarik dengan cerita pada novel ini, bahkan membuatnya dalam bentuk film. Hal ini sesuai dengan tuntutan zaman sekarang, karena anak-anak bangsa semakin kendor untuk semangat belajar dan bahkan hanya berkeinginan untuk bersenang-senang. Maka di harapkan film laskar pelangi yang tersebar bisa menjadi tontonan yang akan menghasilkan semangat dalam belajar.
Dalam novel ini saya menemukan beberapa hal yang bisa membuat saya tergugah karena ceritanya sangat memberi motivasi kepada saya, oleh karena itu saya bersemangat untuk membacanya.
Berkeinginan kuat untuk menjadi manusia yang meniliki masa depan cerah dan meiliki kelebihan agar mengangkat martabat keluarga, itulah harapan yang seharusnya dimiliki dari keluarga. Salah satu caranya bisa dengan dunia pendidikan, oleh karena itu jangan sampai sebagai orang tua tidak peduli akan pendidikan anak.
Jika keinginan yang kuat sudah melekat pada diri kita, maka akan ada jalan semua halangan pasti akan terlewati termasuk keadaan ekonomi yang tidak memadai, itulah yang terjadipada para laskar pelangi, keadaan ekonomi yang terpuruk itu bisa membuat mereka berfikir. Berfikir pada kesederhanaan biasanya membawa efek lebih baik dari pada berfikir dalam kemewahan. karena kesederhanaan akan membawa kita pada paradigma agar dapat merubah kesederhanaan itu menjadi lebih baik, sedangkan kemewahan akan membuat kita terbuay dalam ketenangan yang padahal tidak selamanya kita mewah. Setelah proses berfikir itu, maka akan timbul semnagat yang akan menjadi kekuatan dalam menjalankan aktifiktasnya sebagai pembelajar.
“lintang hanya bisa belajar setelah agak larut karena gaduh, sulit menemukan tempat kosong, dank arena harus merebut lampu minyak. Namun sekali ia memegang buku ,terbanglah ia meninggalkam gubuk doyong berdinding kulit itu.     Hal 100
sadar akan hidup yang tidak bisa lari dari kenyataan dan takdir yang telah membuatnya serba kekurangan akan menuntut manusia berusaha melakukan perubahan, usaha yang di lakukan dengan sungguh-sunggguh hingga tercapai tujuan hidup.
 Kita bisa belajar bagaimana para laskar pelangi bisa bersaing dan membuktikan prestasi kita dalam kesederhanaan dialami, bukan menjadikan kesederhaan itu sebagai bumerang sehingga membuat kita putus asa dan berkecil hati.
……… “kami adalah sekolah kampung yang pertama menjuarai perlombaan ini, dan dengan sebuah kemenangan mutlak……”     Hal 383
Keinginan anak-anak zaman sekarang hanya ingin membuktikan bahwa ia tampan, penampilan keren, dan lain-lain tetapi tida bisa berkeinginan untuk berlomba dalam hal prestasi. Hal inilah yang banyak terjadi pada masa kini, andai saja semua manusia di negeri ini memiliki keinginan seperti para laskar pelangi maka bangsa kita akan memiliki sumber daya manusia yang mampu bersaing di dalam segala hal.
Namun, kita harus sadar bahwa manuia di dunia ini tidak ada sesuatu yang sempurna karena yang maha sempurna hanyalah Allah. Tetapi setiap manusia pasti memilki kelebihannya masing-masing. Oleh karena itu potensi atau bakat pada diri seseorang berbeda-beda, hal ini di maksudkan Allah agar manusia menjadi mahluk sosial yang saling bersimbiosis mutualisme satu sama lain.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar