Rabu, 09 April 2014

sejarah pramuka

Sejarah Kepramukaan Indonesia dan Kepramukaan Dunia
Oleh Tubagus Rahmat
1.      Sejarah Pramuka Indonesia
Kepanduan indonesia berawal sejak berahirnya perang dunia 1 pada tahun 1912, dengan adanya cabang "Nederlandse Padvinders Organisatie" (NPO) yang kemudian pada tahun 1916 berganti nama "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV). Oraganisasi kepanduan pertama indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO) yang dipelopori oleh S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Pramuka berpengaruh besar untuk pergerakan indonesia pada masa itu. Hal itu terbukti dengan adanya "Padvinder Muhammadiyah" pada 1920, berganti   ,oleh Budi Utomo; Syarikat Islam mendirikan "Syarikat Islam Afdeling Padvinderij" yang kemudian diganti menjadi "Syarikat Islam Afdeling Pandu" dan lebih dikenal dengan SIAP, Nationale Islamietishe Padvinderij (NATIPIJ) didirikan oleh Jong Islamieten Bond (JIB) dan Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie (INPO) didirikan oleh Pemuda Indonesia.
            Pada masa Hindia Belanda pramuka indonesia masih bernama kepanduan. Pada tahun 1930-1938 banyak terbentuk organisasi kepanduan baik yang berorientasi pada agama atau pun pada kebangsaan. Pada pendidikan kepanduan pada masa ini muncul keinginan kuat untuk bersatu, maka munculah PAPI (Persaudaraan Antar Pandu Indonesia) pada 23 mei tahun 1928. Pada kesempatan itu berkumpul Pandu Kebangsaan, INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS. Akibat dari perkumpulan itu, pada tahun 1930 terbentuk “Kepanduan Bangsa Indonesia”(KBI). Pada April tahun 1938 PAPI berkembang menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI). Kegiatan BPPKI pada tanggal 19-23 Juli 1941 mengadakan Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem (PERKINO).
            Sesudah kemerdekaan RI diadakannya Kongres kepanduan indonesia pada tanggal  19-23 Desember 1945 di Surakarta, dengan menghasilkan terbentuknya Pandu Rakyat Indoseia yang dikuatkan dengan “jani ikatan sakti”. Kenudian pemerintah mengakui bahwa pandu rakyat indonesia merupakan satu-satunya organisasi keperamukaan indonesia, hal ini dibuktikan dengan keputusan mentri pendidikan, pengajaran dan kbudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Kedudukan belanda di Indonesia Pandu Rakyat Indonesia tidak dibolehkan, oleh karena itu muncul kepanduan yang memisahkan putra dan putri yaitu Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM). Pada kongres ke II di jogjakarta 20-22 Januari 1950. memutuskan bahwa Pandu Rakyat Indonesia bukan satu-satunya kepanduan di indonesia karena penerintah memberi kesempatan kepada kepanduan membantu dalam menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan. Maka melalui keputusan Menteri PP dan K nomor 2344/Kab tertanggal 6 September 1951 pemerintah memutuskan agar kepanduan-kepanduan yang telah dilebur aktif kembali. 
            Pada tanggal 16 september 1951 perwakilan dari berbagai kepanduan berkumpul di Jakarta, diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu kesatuan. IPINDO berhasil menjadi anggota keperamukaan sedunia. IPINDO untuk kepanduan lak-laki, sedangkan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Keduanya ini telah berhasil menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
 Dalam memperingati hari ulang tahun ke 10 IPINDO mengadakan jambore nasional di Ragunan, Pasar Minggu pada tanggal 10-20 Agustus 1955, Jakarta. Pada Januari tahun 1957 IPINDO juga menggelar seminar  kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. PKPI juga mengadakan perkemahan besar putri disebut “Desa Semanggi” bertempat di ciputat desa semanggi tahun 1959. Pada tahun 1959 IPINDO juga mengirimkan kontingennya untuk mengikuti jambore dunia di Filipina.
Gerakan pramuka lahir pada tahun 1961, lahirnya Gerakan Pramuka ini dilatar belakangi oleh kejadian tahun 1960. Peraturan yang timbul pada masa perintisan ini adalah Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960, tanggal 3 Desember 1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Dalam ketetapan ini dapat ditemukan Pasal 330. C. yang menyatakan bahwa dasar pendidikan di bidang kepanduan adalah Pancasila. Seterusnya penertiban tentang kepanduan (Pasal 741) dan pendidikan kepanduan supaya diintensifkan dan menyetujui rencana Pemerintah untuk mendirikan Pramuka (Pasal 349 Ayat 30). Kemudian kepanduan supaya dibebaskan dari sisa-sisa Lord Baden Powellisme (Lampiran C Ayat 8).[1]
Pada tanggal 9 Maret 1961 presiden/mandataris MPRS mengundang para tokoh kepanduan di Istana Negara dan membicarakan tentang perlunyya perubahan metode dan aktifitas pendidikan kepanduan, maka para tokoh itu memutuskan bahwa kepanduan- kepanduan yang ada dilebur menjadi satu organisasi yaitu Pramuka. Presiden juga menunjuk panitia yang terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Menteri P dan K Prof. Prijono, Menteri Pertanian Dr. A. Azis Saleh dan Menteri Transmigrasi, Koperasi dan Pembangunan Masyarakat Desa, Achmadi. Panitia ini tentulah perlu sesuatu pengesahan. Dan kemudian terbitlah Keputusan Presiden RI No.112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961, tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka dengan susunan keanggotaan.
Gerakan Pramuka ditandai dengan serangkaian peristiwa yang saling berkaitan yaitu:
1.       Pidato Presiden/Mandataris MPRS dihadapan para tokoh dan pimpinan yang mewakili organisasi kepanduan yang terdapat di Indonesia pada tanggal 9 Maret 1961 di Istana Negara. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI TUNAS GERAKAN PRAMUKA.
2.       Diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961, tentang Gerakan Pramuka yang menetapkan Gerakan Pramuka sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditugaskan menyelenggarakan pendidikan kepanduan bagi anak-anak dan pemuda Indonesia, serta mengesahkan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka yang dijadikan pedoman, petunjuk dan pegangan bagi para pengelola Gerakan Pramuka dalam menjalankan tugasnya. Tanggal 20 Mei adalah; Hari Kebangkitan Nasional, namun bagi Gerakan Pramuka memiliki arti khusus dan merupakan tonggak sejarah untuk pendidikan di lingkungan ke tiga. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PERMULAAN TAHUN KERJA.
3.       Pernyataan para wakil organisasi kepanduan di Indonesia yang dengan ikhlas meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka, dilakukan di Istana Olahraga Senayan pada tanggal 30 Juli 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI IKRAR GERAKAN PRAMUKA.
4.       Pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, diikuti defile Pramuka untuk diperkenalkan kepada masyarakat yang didahului dengan penganugerahan Panji-Panji Gerakan Pramuka, dan kesemuanya ini terjadi pada tanggal pada tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai HARI PRAMUKA.[2]




2.      Sejarah Kepramukaan Dunia
Berbicara sejarah kepramukaan dunia tentu tidak terlepas dari jasa Lord Robert Baden Powell of Gilwell, karena berkat jasa dan pengalaman beliua lah kepramukaan dapat berkembang dan aktif di dunia. Awalnya beliu melakukan pembinaan terhadap para remaja di tanah kelahirannya yaitu inggris yang akhirnya berkembang menjadi gerakan pramuka.
 Baden Powell dilahirkan di inggris pada tanggal 22 februari 1857, nama asli dari Baden powell adalah Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama Powell seorang profesor di oxford univercity. Baden Powell ditinggal oleh ayahnya ketika ia masih kecil, Baden Powell merupakan anak yang pandai, multitalen dan jenaka karena hampir semua keahlian dapat Baden Powell kuasai. Misalnya hobi bermain sandiwara, berenang, berlayar, olah raga, mengarang dan menggambar.
Pengalaman Baden Powell sangat banyak sekali, ketika Baden powell di india menjadi pembantu letnan pada rasimen 13 Kavaler yang berhasil mengikuti kuda yang hilangdi puncak gunung. Kekurangan makan karena terkepung selama 127 hari oleh bangsa Beor di kota Mafeking di Afrika. Serta dapat mengalahkan raja Zulu di Afrika. Ia mendapat gelar Lord dari raja George. Pada tahun 1912 Baden Powell menikah dengan Olive dan memiliki tiga orang anak. Baden Powell meninggal pada tanggal 8 januari 1941     
Pada tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya, dan disatukan menjadi sebuah buku berjudul “Scouting For Boy”. Buku ini sangat laris di pasaran dan tersebar di nnegara-negara lain, awalnya tulisan yang di tuangkan Baden Powell hanyalah untuk panduan kepramukaan yang di rintisnya. Adanya buku ini mengakibatkan berdirinya organisasi-organisasi kepramukaan untuk semua laki-laki yaitu Boy Scout.
Seiring berjalanya waktu, Pramuka di dunia terus berkembang. Pada tahun 1912 munculah kpramukaan untuk kaum perempuan yang di prakarsai oleh adiknya Baden Powell yaitu Agnes. Kepramukaan itu bernama Gil Guides. Tahun 1916 berdiri pramuka berusia siaga bernama CUB (anak srigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Pada tahun 1920 diselenggarakannya jambore dunia pertama bertempat di Olympa Hall, London. Kegistsn ini dihsdiri olrh 27 negara, pada saat itu pula Banden powell di angakt menjadi bapak pandu se-dunia. Pada tahun 1914 Baden Powell menulis buku untuk kursus para pembina pramuka dan pada tahun 1919 berdirilah sebuah tempat kursus pembina pramuka dengan nama Giwell Park.
Pada tahun 1920 terbentuk Dewan Internasional (DI) dengan sembilan anggota, sekretariat DI bertempat di london, inggris. Hingga akhirnya beberapa kali mengalami perpindahan sekretariat dan pergantian ketua.   


Daftar Pustaka
Sunardi, Andri BOB. 2006. Boyman (Ragam Latihan Pramuka). Bandung:    Nuansa Muda.
http//www.pramuka.org.com (Rabu, 20 juni 2012; pukul 17.45)




[1]B A K T I   S A T Y A    L E G A W A”DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KWARDA BANTEN

[2] B A K T I   S A T Y A    L E G A W A”DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KWARDA BANTEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar